: Tere Liye
1/
Daun yang terbaring di taman
tak pernah membenci angin
yang baru saja menjatuhkannya di rumput
atau entah kapan, di bebatuan, di pepasir, di jalanan
tak dihiraukannya tata taman, bunga-bunga, dan bebunyi
burung di dahan
Apakah pernah kauperhatikan
guratan di balik daun yang bertautan, pun tiada
terputus
mengalirkan nafas-nafas dari tangan ke tangan, dari
angan ke angan
hingga ia harus jatuh
dan merelakan guratan itu akan diputus
diretas oleh jemari
anak
kecil yang tak sengaja menemukannya
seorang
gadis murung yang memungutnya
tak bisa memilih
agar diambil bapak tua itu
dan
menyelipkannya di buku hariannya
2/
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin
pun rumput
pun hujan
pun lelidi
pun engkau…
Nurshanadi,
2012
0 comments:
Post a Comment