All About Poetry Edisi 27 Januari 2012


Sejarah puisi itu dari mana? Bisakah puisi lebih populer dan lebih best seller dari cerpen dan atau novel? Bagaimana caranya? Bagaimana membudayakan kaum muda untuk mencintai puisi? (terkadang sebagian kalangan menganggap puisi itu "lebay")
Jawab:
Sejarah puisi diperkirakan berawal pada tahun 2600 SM oleh Bangsa Assyro-Babilonia, Sumeria, dan Mesir. Awalnya puisi berisi pujian untuk para dewa dan pahlawan, nyanyian, nasihat dan kebenaran dari orang tua atau otoritas lainnya, pesona sihir, dan ratapan untuk berkabung atau menginspirasi belas kasihan.

Puisi, cerpen, dan novel memiliki ciri khas sebagai salah satu bentuk karya sastra. Masalah best seller, itu hanya masalah pangsa pasar. Puisi pun bisa menjadi karya best seller bila karya yang dihasilkan benar-benar memberikan “sentakan” pada masyarakat. Salah satu caranya dengan menulislah dan hasilkan puisi-puisi terbaik.
Untuk membudayakan puisi bisa diawali dengan melakukan pendekatan pada guru Bahasa Indonesia. Hal yang perlu dilakukan kenalkan karyamu pada guru tersebut untuk disampaikan pada siswa di dalam kelasnya.

Apakah sulit untuk menentukan makna dari puisi itu?
Jawab:
Untuk bisa memaknai puisi dengan mudah harus diawali dengan pembiasaan membaca puisi sebanyak-banyaknya. Puisi yang dibaca haruslah puisi yang memiliki nilai sastra yang tinggi. Dengan telah dikuasainya puisi-puisi standar maka akan terasa mudah memahami makna puisi yang kita baca.

Present from The Two

Jangan Sembunyikan Kata dari Mata Kita

(Menyatukan dua kepala kepada kata)

 sajak AD Rusmianto
  

Sepertinya ada yang mulai menuangkan kerinduannya pada rongga jiwa, seperti hujan membasahi tanah tandus di hatimu. Kekasih, adalah engkau yang merajai tiap detik berlalu dengan kecemasan, menyulingnya menjadi ribuan kata pada altar jingga. Dan aku ingin mereguknya seperti cawan usang dimana engkau tuangkan rindu di atasnya. Semoga aku dapat menenggak mabuk. Mabuk kata.

Masih saja aku tertatih dalam setapak berduri, menyusuri bebatuan menuju padang tak bertepi. Hirup saja sampai aku dirasuki hingga mencambuk setiap relung lelah. Maka hanya namamu yang kutemukan dalam jerit bisu. Terduduk. Dan seribu gumam pada dzikirku adalah tentang kau yang mabuk di persimpangan.  Berbisiklah, sayang! Biarkan menyusupi jalanan dimana riuhnya membuka mataku. Menjeritlah sambil mengulur. Masuklah dalam rimbaku, melukislah walau absurd. Dan aku suka ketika kau mengaduh dalam tabuhan puisi. Dan biarkan kubangun keabsurdan dalam asaku mencumbui dunia kata. Seperti ingin merdeka dari sakit hati. Meledaklah! Melekatlah! Menjadi kata, setubuhi bahasa untuk kulahirkan puisi dan prosa dari rahimnya.


All About Poetry Edisi 20 Januari 2012


Saya mau bertanya mengenai pembacaan puisi. Apakah memang ada tatakrama dalam pembacaan puisi? Misalkan tidak boleh membuang naskah puisi atau bahkan melemparnya. Terus saya dengar pembacaan puisi ada beberapa macam, salah satunya orasi dan sebagainya. Saya masih bingung. Tolong dijelaskan tentang pembacaan puisi yang baik dan benar itu bagaimana!
Jawab:
Membaca puisi termasuk salah satu bentuk apresiasi terhadap karya. Secara teori pembacaan puisi yang baik dan benar dapat dijelaskan bahwa setiap bentuk dan gaya baca puisi selalu menuntut adanya ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, dan gerakan badan.
Keempat ekspresi dan gerakan tersebut harus memperhatikan:
1.      Jenis acara: pertunjukkan, pembuka acara resmi, performance-art, dll.
2.      Pencarian jenis puisi yang cocok dengan tema: perenungan, perjuangan, pemberontakan, perdamaian, ketuhanan, percintaan, kasih sayang, dendam, keadilan, kemanusiaan, dll.
3.      Pemahaman puisi yang utuh.
4.      Pemilihan bentuk dan gaya baca puisi.
5.      Tempat acara: di dalam atau di luar ruangan.
6.      Penonton.
7.      Kualitas komunikasi.
8.      Totalitas penampilan: penghayatan, ekspresi.
9.      Kualitas vokal.
10.  Kesesuaian gerak.
11.  Jika menggunakan bentuk dan gaya teaterikal, harus memperhatikan:
a.       Pemilihan kostum yang tepat
b.      Penggunaan properti yang efektif dan efisien
c.       Latar yang sesuai dan mendukung tema puisi
d.      Musik yang sebagai musik pengiring puisi atau sebagai musikalisasi puisi.

Seperti apakah kriteria puisi yang disebut berhasil? Apakah yang bisa ambil gagasannya, bahkan tanpa kritik sastra?

Tatapmu adalah Simfoni


ISAKMU ADALAH SIMFONI
sajak Fath WS

Tak terhitung langkah kuayunkan,
Terpanggang matahari,
terantuk berjuta kerikil tajam
terguyur hujan,
menggigil terjamah badai,
Keringat dan darah ini tuntas terperas,
Raga pedih terlilit ilalang, namun
kaki ini tak pernah lelah,
mata ini tak pernah redup,
Kalbu ini tak pernah diam,
mencari dan mencari jiwa tersesat
dalam kelenggangan.

Isakmu bagai simfoni
Melekat rekat dalam detak nadiku
Tak sedetik pun dawai terburai
Tak sekejap pun puja terkatub
Entah masa kan tiba
Entah asa kan menjelma
Tak satu nyawa pun mampu mengeja
(semua merapat, meratap dan mengharap).

Ceper-Maguwo, 20 - 24 Desember 2011

###

PANDANGAN MATAMU
sajak Nita Sweet

Matamu menatapku tajam
aku tak mampu berpikir dalam kegelapan
yang aku tahu hanya ingin bersamamu
melewati malam panjang
tatapanmu membuat jantungku berdebar
Aku tak mampu menghirup oksigen dengan benar
karena pandanganmu menghujam
dalam gelap malam
hujan tanpa awan cerah
matamu menjadi sinarannya
dan aku mampu bernaung dalam cinta
yang takkan kulupa selamanya

Hanya matamu yang meluluhkanku
melemahkan sistem syarafku
dan menghujam jantungku
membuatku tak mampu berpaling darimu

Kaulah lelaki masa depanku
aku inginkamu
menuntunku dalam duniamu
dan membuat istana cinta bersamamu










(telah ditampilkan dalam Bedah Puisi edisi 18 Januari 2012)

All About Poetry Edisi 13 Januari 2012


Bagaimana cara menulis puisi yang baik? Adakah trik jitu dalam menulis puisi tersebut?
Jawab:
Cara menulis puisi yang baik keluar dari segenap perasaan penulis. Menuangkan semua kata yang terekam dalam panca indra. Trik jitu dalam menulis puisi harus diawali dengan bekal minat baca yang tinggi. Tekun mengoleksi puisi-puisi hebat. Rajin mengikuti perkembangan puisi di media. Ketika semua itu telah dilakukan maka segala endapan yang berbau puisi akan tersimpan di salah satu sisi otak kita. Maka dengan mudah pula akan keluar kata-kata indah ketika kita akan menuliskan sesuatu melalui puisi. Untuk teknis silahkan baca modul.

Apakah dalam menulis puisi yang sejajar (baris 4-4-4-4) sudah tidak zaman lagi dalam menulis puisi?
Jawab:
Itu hanya masalah trend saja. Pola seperti itu tidak akan kita sebut ketinggalan zaman. Pola menulis puisi yang bebas tidak mempermasalahkan jumlah baris yang ada. Ada penyair yang ingin menulis dengan pola, ada juga penyair yang ingin menulis dengan bebas. Silahkan saja semua dicoba. Sesama pencinta kata, tidak akan menolak kehadiran puisi yang kita karyakan.

Mengkaji Lirik Lagu

Kali ini saya ingin membuat kajian sederhana terhadap lirik-lirik lagu milik sebuah band rock Indonesia, yaitu Kotak. Seperti kita ketahui, Kotak merupakan salah satu band jebolan Dreamband pertama. Dreamband merupakan ajang pencarian talenta musik yang salah satunya disponsori oleh majalah Hai.

Terlepas dari pengertian apakah lirik lagu termasuk ke dalam puisi, saya juga tak begitu paham. SDD pun pernah membuat puisi yang berjudul “Lirik untuk Lagu Pop” (Hujan Bulan Juni, 2010). Saya hanya ingin mencermati kata-kata yang digunakan dalam lirik-lirik lagu Kotak. Hal ini dilatarbelakangi ketika saya menemukan kejanggalan pada salah satu lagunya.

Menurut saya, Kotak tak sebenar-benarnya ingin membuat lirik lagu. Mereka hanya sekedar mengepaskan kata-kata sebagai lirik yang sesuai dengan aransemen musik yang telah mereka buat. Karena pada awalnya ajang Dreamband ini hanya mencari orang dengan bakat-bakat musik, bukan orang-orang dengan bakat lirik. Sehingga terkadang lirik yang mereka buat mengandung kata-kata yang ambigu dan lain sebagainya.
Category: 0 comments

Dia Kembali bersama Peluh Doa

DIA KEMBALI
sajak Dewi Syafrina

Dia Pulang
Inspirasiku datang
Setelah lama menghilang
Semuanya sejalan

Kembali kugoreskan tinta di atas kertas
Menggali memoriku yang terbatas
Menyusuri kisah tak terbalas
Melompati tiga ruang waktu, bebas

Sekali saja, sebut namanya
Otakku kan bekerja ganda
Mengingat dan menoreskan tinta
Tentang kisah yang sempat terlupa

Dia pulang
Pikiranku tak terhalang
Terima kasih jiwa yang tenang
Selamat datang

###

PELUH DOA
sajak Rizki Mula Saputra
 
Pagi berpeluh basah
Senja merah berlinang darah
Hari ini dan esok
Secercah nafas pemupus lara

Hitam kelam, putih terang
Pembubuhan  telaga doa
Tambah sujud, tambah masa
Harap hidup sulit diterka

(Keduanya telah ditampilkan dalam Bedah Puisi WR Edisi 11 Januari 2012)
 

Sekali Lagi untuk Sajak Cinta


(Modern Poetry Edisi 8 Januari 2012)

Sajak cinta, akan menjadi awal dalam membicarakan mengenai puisi modern. Kita tahu bahwa tema cinta merupakan tema besar bahkan lebih besar dari sosial atau politik. Oleh sebab itu puisi dengan tema cinta seringkali bertebaran bagai jamur menumbuhi lapak-lapak media kita.
Namun secara pribadi, sampai saat ini saya sendiri belum begitu banyak menuliskan sajak cinta, baik itu secara umum dan khusus. Sajak cinta sendiri biasanya ditulis sesuai dengan pengalaman pengarangnya secara meledak-ledak. Saking meledak-ledaknya akhirnya apa yang ditulisnya cenderung klise atau tidak utuh. Artinya tidak memperhatikan rima atau diksi yang tepat, tepat dalam arti menusuk hati pembaca. Hingga ketika puisi itu dibaca membuat ingin menuliskan ulang atau menempelkan di dinding kamar. Hal ini karena selalu terbayang-bayang akan kedalaman maknanya. Tentunya hanya di tangan setiap pengarang yang mau berusaha untuk tidak klise atau tergesa-gesa dalam menuliskan pengalamannya, puisi cinta yang terbentuk tidak terjebak oleh klise.
KLISE sendiri dapat berarti ketika kita punya pengalaman tentang cinta, maka saat menuliskannya kembali di atas kertas, yang muncul adalah sesuatu yang umum, tidak memperhatikan bumbu-bumbu puisi, seperti diksi, rima atau metafora. Kita dapat melihat begitu banyaknya sajak-sajak cinta bertebaran di dunia maya, dan semuanya rata-rata terjebak oleh lumpur KLISE atau keumuman. Semoga saja itu adalah bagian dari proses perkembangan puisi Indonesia. Walaupun setelah saya amati banyak pengarang cenderung malah terlalu asyik untuk menghasilkan sajak-sajak yang klise tersebut.

All About Poetry Edisi 6 Januari 2012

Kenapa ya saya suka lalieur (sangat pusing) kalau membaca (memaknai) puisi? Apalagi kalau bahasa yang dipakai sudah penuh metafora atau diksi yang rumit. Baru bisa paham kalau sudah dideklamasikan oleh orang atau dinyanyikan (musikalisasi puisi). Adakah tips supaya saya bisa lebih mencintai puisi?
Jawab:
Mencintai puisi menyangkut kepekaan pada pemahaman akan makna kata. Untuk pencinta puisi pemula dengan jam terbang dan jam baca yang masih rendah maka memahami puisi masih cenderung memahaminya dengan sukar dan mudah. Tapi bagi yang telah memiliki jam terbang tinggi maka memahami puisi bukan dari sukar atau mudah lagi tapi makna apa yang terkandung di balik permainan kata yang dirangkai. Mencintai puisi dengan membaca, menulis, dan mengapresiasikannya dengan kesungguhan hati dan kepekaan rasa.

Seperti apakah yang dimaksud dengan "diksi loncat" dan bagaimana menghindarinya?
Lalu
bagaimana memilih kata-kata yang tepat supaya efektif, padat, dan tidak boros kata?
Jawab:
Diksi loncat maksudnya pilihan kata yang dirangkai tidak membentuk keutuhan dalam baris yang ditulis. Untuk menghindarinya dengan mencoba merapatkan setiap baris dengan keutuhan kata. Pilih kata-kata yang efektif. Hindari pengulangan kata yang sama dan memiliki makna yang sama. Dan kurangi penggunaan kata hubung yang kadang bisa mengurangi kekuatan kata.

Kau dan Harga Sebuah Cinta


KAU

sajak Sakura Hinata

Kau teman tanpa kata
saat aku terluka
Kau hadir dalam diam
saat aku merana
Kau sahabat
ketika aku mematung dalam duka

Kau adalah pendengar yang sabar
Pemerhati yang handal
Penasihat yang bijak
Pemberi motivasi terbaik
Pemegang rahasia paling kokoh
Penutup aib paling rapat
Tempat paling amanah

Tak ada tatapan sinis
Tak ada pengucilan
Tak ada dakwaan

Sosokmu hadir ketika
aku percaya semua fana
Kau adalah teman paling aman
untuk segala masalah
Kau adalah tempat paling nyaman
untuk berbagi
Kau adalah sebaik-baik penerimaan
Sahabat yang tak pernah menyakiti
dan mengkhianati

Buku,
telah mengisi hariku
memenuhi kekosonganku
membasuh lukaku
memberi warna hidupku
Buku harianku, teman setiaku

###


Followers