Gaya Bahasa Perbandingan


  1. Perumpamaan
Perumpamaan ialah padanan kata atau simile yang berarti seperti. Secara eksplisit jenis gaya bahasa ini ditandai oleh pemakaian kata: seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana, serupa.
Contoh:
Seperti air dengan minyak.

  1. Metafora
Metafora ialah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara implisit.
Contoh:
Aku adalah angin yang kembara.

  1. Personifikasi
Personifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang abstrak.
Contoh:
Bunga ros menjaga dirinya dengan duri.

  1. Depersonifikasi
Depersonifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat suatu benda tak bernyawa pada manusia atau insan. Biasanya memanfaatkan kata-kata: kalau, sekiranya, jikalau, misalkan, bila, seandainya, seumpama.
Contoh:
Kalau engkau jadi bunga, aku jadi tangkainya.

  1. Alegori
Alegori ialah gaya bahasa yang menggunakan lambang-lambang yang termasuk dalam alegon antara lain:
Fabel, contoh:
Kancil dan Buaya
Parabel, contoh:
Cerita Adam dan Hawa

  1. Antitesis
Antitesis ialah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan.
Contoh:
Dia gembira atas kegagalanku dalam ujian.

  1. Pleonasme dan Tautologi
Pleonasme adalah penggunaan kata yang mubazir yang sebesarnya tidak perlu.
Contoh:
Capek mulut saya berbicara.
Tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata atau frase yang searti dengan kata yang telah disebutkan terdahulu.
Contoh:
Apa maksud dan tujuannya datang ke mari?

  1. Perifrasis
Perifrasis ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya sengaja menggunakan frase yang sebenarnya dapat diganti dengan sebuah kata saja.
Contoh:
Wita telah menyelesaikan sekolahnya tahun 1988 (lulus).

  1. Antisipasi (prolepsis)
Antisipasi ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya menggunakan frase pendahuluan yang isinya sebenarnya masih akan dikerjakan atau akan terjadi.
Contoh:
Aku melonjak kegirangan karena aku mendapatkan piala kemenangan.

  1. Koreksio (epanortosis)
Koreksio ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya mula-mula ingin menegaskan sesuatu. Namun, kemudian memeriksa dan memperbaiki yang mana yang salah.
Contoh:
Silakan Riki maju, bukan, maksud saya Rini!
Category: 0 comments

0 comments:

Post a Comment

Followers