Apa yang dimaksud dengan gatra?
Jawab:
Gatra bisa kita artikan kesatuan sintaksis di dalam kalimat yang dapat diubah-ubah letaknya tanpa mengubah arti kalimat tersebut. Gatra-gatra tersebut disebut fungsi atau jabatannya. Fungsi-fungsi tersebut adalah subyek (S), predikat (P), dan keterangan (K). Gatra subyek dan gatra predikat dianggap sebagai gatra yang mutlak harus ada jika suatu ujaran mau disebut kalimat. Tetapi apabila sudah diketahui oleh kedua belah pihak yang berbicara, salah satu atau keduanya dapat juga tidak disebutkan.
·
Bagaimana pola rima pada puisi
jenis terzina dan quatrain?
Jawab:
TERZINA (polanya a-b-b)Terzina adalah sanjak 3 seuntai.Contoh :
Dalam ribaan bahagia datangTersenyum bagai kencanaMengharum bagai cendanaDalam bah’gia cinta tiba melayangBersinar bagai matahariMewarna bagaikan sariDari ; Madah KelanaKarya : Sanusi Pane
QUATRAIN (polanya a-b-a-b)Quatrain adalah sanjak 4 seuntaiContoh :
Mendatang-datang juaKenangan masa lampauMenghilang muncul juaYang dulu sinau silauMembayang rupa juaAdi kanda lama laluMembuat hati juaLayu lipu rindu-sendu(A.M. Daeng Myala)
·
Apa di sini ada program khusus
membahas diksi yang digunakan oleh para sastrawan terdahulu?
Selama ini bahasa sastra-ku lebih dipengaruhi oleh lirik-lirik lagunya Mas Katon Kla Project. Sementara beliau menggandrungi Kahlil Ghibran.
Selama ini bahasa sastra-ku lebih dipengaruhi oleh lirik-lirik lagunya Mas Katon Kla Project. Sementara beliau menggandrungi Kahlil Ghibran.
Jawab:
Secara khusus tidak namun secara tidak sadar prosesnya mengarah dan memberikan contoh dengan puisi standar penyair berkelas. Seorang penyair pemula terpengaruh dengan penyair ternama tidak masalah. Puisi-puisi Katon dalam lagu-lagunya memang sangat kuat pilihan katanya, seperti “samar dirajut mega, garis wajahmu lembut tercipta” (ayo judulnya apa?) atau “menikmati angin menabuh daun-daun” (ayo judulnya apa?).
· Apakah balada
hanya terdiri dari 3 bait dan tiap bait terdiri atas 8 larik? Apakah skema
rimanya a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian rimanya berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c? Apa
maksudnya larik terakhir dalam bait pertama digunakan sbg refren dalam bait2
berikutnya? Apa arti refren?
Jawab:
Teori puisi balada memang seperti itu. Silahkan lihat contoh-contoh puisi soneta ya. Refren bisa kita artikan pengulangan.
·
Apakah rima
soneta harus a-b-b-a, a-b-a, c-d-c, d-c-d ?
Jawab:
Teorinya yang ideal seperti itu dan sering digunakan di kalangan pujangga baru.
Katanya soneta terdiri atas dua quatrain dan 2 terzina. Dimana quatrain berisi sampiran, sedangkan terzina berupa isi/sextet. Namun, ketika saya membaca contoh soneta, yaitu puisi Gembala, karya Muhammad Yamin. Di situ seolah-olah, quatrain-nya yang jadi isi, sedangkan terzinanyalah yang jadi sampiran?
Jawab:
GembalaPerasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )Melihat anak berlagu dendang ( b )Seorang saja di tengah padang ( b )Tiada berbaju buka kepala ( a )Beginilah nasib anak gembala ( a )Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )Pulang ke rumah di senja kala ( a )Jauh sedikit sesayup sampai ( a )Terdengar olehku bunyi serunai ( a )Melagukan alam nan molek permai ( a )Wahai gembala di segara hijau ( c )Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )Maulah aku menurutkan dikau ( c )(Muhammad Yamin)
Aku agak kesulitan dengan diksi waktu buat puisi. Tolong dikasih pengetahuan tentang diksi.Teori ideal bisa saja dilanggar dengan alasan kreativitas.
Jawab:
Diksi adalah pilihan kata. Untuk memperkaya diksi maka perbanyaklah membaca. Terutama buku-buku penyair hebat terdahulu sebelum kita. Sehingga kosa kata kita menjadi bertambah. Tidak hanya terpaku pada kata-kata monoton itu saja. Jika menemukan kata-kata baru maka sebaiknya dicatat.
·
Patokan seperti
apa yang harus kita gunakan untuk membuat puisi gelap?
Jawab:
Mengapa harus membuat puisi gelap? Buatlah puisi yang terang agar mudah memberikan kesan bagi pembacanya. Namun kalau puisi gelap diartikan sebagai puisi yang bertabur dengan metafora, maka belajarlah mengumpulkan metafora dari puisi standar. Ketika kita menulis maka rapatkanlah setiap barisnya dengan metafora yang tepat.
0 comments:
Post a Comment