Kau dan Harga Sebuah Cinta


KAU

sajak Sakura Hinata

Kau teman tanpa kata
saat aku terluka
Kau hadir dalam diam
saat aku merana
Kau sahabat
ketika aku mematung dalam duka

Kau adalah pendengar yang sabar
Pemerhati yang handal
Penasihat yang bijak
Pemberi motivasi terbaik
Pemegang rahasia paling kokoh
Penutup aib paling rapat
Tempat paling amanah

Tak ada tatapan sinis
Tak ada pengucilan
Tak ada dakwaan

Sosokmu hadir ketika
aku percaya semua fana
Kau adalah teman paling aman
untuk segala masalah
Kau adalah tempat paling nyaman
untuk berbagi
Kau adalah sebaik-baik penerimaan
Sahabat yang tak pernah menyakiti
dan mengkhianati

Buku,
telah mengisi hariku
memenuhi kekosonganku
membasuh lukaku
memberi warna hidupku
Buku harianku, teman setiaku

###


HARGA SEBUAH CINTA


sajak Anung D’Lizta

Lihatlah aku yang masih diam
Di setiap jajaran orang yang terpandang
Sedikit pun aku tak mau menimbang
Atas namaku yang kau cinta
            Tiang untukku berdiri masih kukuh
            Dari deretan hidup yang tandus
            Karena silam yang melingkar
            Aku terkalahkan oleh perasaan
Senyuman itu ragu
Ada diam yang menenggelamkan
Ataukah itu jebakan
Sekedar aku berjaga  membawa payung
             Berteduh dalam pelukanmu
             Merapikan cinta yang tersisa
             Untukku duhai Bunda
            Jika aku mampu merubah waktu
Aku bentangkan samudera biru
Menangkap awan yang terjatuh
Aku usap wajah tuamu
Meresapkan lukamu dalam nadiku
            Nada ini masih berirama
            Bertanyakan akan sebuah harga
            Luka yang merambah karena siksa
            Aku tak berani menawarkan
Mahalkah  air susumu
Terlalu tegar aku menanggung waktu
Hingga aku melempar rasa
Membungkus dalam tiang raga
           Masih ada waktu duhai Bunda
           Menjaga cinta yang terkoyak
          Parasmu cukup bagiku mengisi tangisku
          Cinta ini masih padamu
 Bagai mutiara yang tenggelam
Melangkah diatas sebuah duri
Merintih sambil tertawa agar …
Harga cinta itu tak terbeli

###









(Keduanya telah ditampilkan dalam Bedah Puisi WR edisi 5 Januari 2011)

0 comments:

Post a Comment

Followers