All About Poetry Edisi 13 Januari 2012


Bagaimana cara menulis puisi yang baik? Adakah trik jitu dalam menulis puisi tersebut?
Jawab:
Cara menulis puisi yang baik keluar dari segenap perasaan penulis. Menuangkan semua kata yang terekam dalam panca indra. Trik jitu dalam menulis puisi harus diawali dengan bekal minat baca yang tinggi. Tekun mengoleksi puisi-puisi hebat. Rajin mengikuti perkembangan puisi di media. Ketika semua itu telah dilakukan maka segala endapan yang berbau puisi akan tersimpan di salah satu sisi otak kita. Maka dengan mudah pula akan keluar kata-kata indah ketika kita akan menuliskan sesuatu melalui puisi. Untuk teknis silahkan baca modul.

Apakah dalam menulis puisi yang sejajar (baris 4-4-4-4) sudah tidak zaman lagi dalam menulis puisi?
Jawab:
Itu hanya masalah trend saja. Pola seperti itu tidak akan kita sebut ketinggalan zaman. Pola menulis puisi yang bebas tidak mempermasalahkan jumlah baris yang ada. Ada penyair yang ingin menulis dengan pola, ada juga penyair yang ingin menulis dengan bebas. Silahkan saja semua dicoba. Sesama pencinta kata, tidak akan menolak kehadiran puisi yang kita karyakan.


Setelah menjadi anggota SMPO, saya mengetahui bahwa puisi harus mempunyai alur (seperti cerpen saja). Antar baris harus saling berkaitan. Benar tidak sih pernyataan saya ini? Lalu, saya juga baru tahu (mendengar) tentang tipografi. Saya masih belum paham benar. Apakah ada contoh puisi yang menggunakan tipografi yang baik. Yang terakhir adalah masalah ritme, saya masih belum paham. Bisakah memberikan contohnya ?
Jawab:
Merangkai kata dalam cerpen membutuhkan sebuah penggambaran dengan sedikit detil pada apa yang akan kita sampaikan. Melalui puisi rangkaian kata untuk menyampaikan sebuah pesan/makna harus padat dengan pilihan kata/diksi yang tepat. Struktur tubuhnya berupa pembuka, isi, ending memang harus terangkai agar pesan yang ingin disampaikan sampai pada pembaca.
Tentang tipografi dapat saya jelaskan.
Tipografi adalah cara penulisan suatu puisi sehingga menampilkan bentuk-bentuk tertentu yang dapat diamati secara visual (Aminuddin 2002: 146). Tipografi yaitu tata wajah atau tata letak kata-kata, baris-baris, serta bait-bait dalam sebuah puisi. Tipografi dipandang penting agar tidak menggeser makna dari kata-kata dalam puisi. Hal ini sangat jelas pada puisi kontemporer. Misalnya aturan dalam memenggal kata.
Sedangkan ritme atau juga yang dikenal dengan rima yaitu pengulangan bunyi pada puisi yang berfungsi untuk musikalitas atau orkestrasi yang dapat mendukung makna puisi. Ritme akan lebih terasa bila kita membaca sebuah puisi dengan segenap hati, akan terasa keganjilan bila ada ritme yang kurang tepat.

Untuk referensi:
Selain
Jalaludin Rumi dan Kahlil Gibran, puisi karya siapa saja yang identik dengan aliran sufi?
Boleh lampirkan contohnya?
Jawab:
Puisi beraliran sufi lahir sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan pada Sang Pencipta yang dituangkan melalui kata. Siapapun penyair yang menulis dengan tujuan untuk mengagungkan karya ciptaanNya, bisa saja kita sebut puisi sufi. Selain Rumi dan Gibran, beberapa karya beraliran puisi antara lain:
Rabi’ah al-’Adawiyah. Dalam sebuah syair doa yang terkenal, RĂ¢bi’ah mengatakan: “Ya Allah, jika aku beribadat hanya karena rasa takutku pada Neraka, maka bakarlah aku di dalam api Neraka-Mu. Dan jika aku beribadat hanya karena mengharap Surga-Mu, maka tutuplah rapat-rapat pintu Surga itu bagi diriku. Tetapi apabila aku beribadat hanya karena mencari keridhaan-Mu, maka jangan Kau sembunyikan Keindahan Abadi-Mu itu dari pandanganku”.
Di Indonesia hadir sosok Amir Hamzah (coba baca puisi Padamu Jua), Emha Ainun Najib, Ahmadun Yosi Herfanda.

0 comments:

Post a Comment

Followers