Mencari Ayah di Selambai Dingin


MENCARI AYAH
          : My Aby Thamrin in St
sajak Muhammad Atsqalani EnEsTe
 
kucari ayah ke palung kenangan
ke hasrat perjumpaan
ke liang kerinduan
semakin kukenang
semakin menggenang kepedihan
sindu menggebu
tajam menikam
ke mana mesti kucari dirimu, ayah?
jika kau terbang bersama malaikat hilang
tiada tanda tergambar pada sebuah bayang
meski kedua wajah kita tak pernah bersitatap
mesti kumuseumkan harap pada sebait ratap
“ya Allah, pertemukan kami di istana akhirat,
dalam pelukan hangan bersidekap nikmat.”




###


SELAMBAI DINGIN
sajak Ayicha Sheila
 
kureguk ranum resahmu
yang kini pergi dan sisakan detak yang tak menentu
di jantungku
di ulu hatiku yang paling ngilu
duhai cahaya mataku
aku terpekur dalam cinta ketika menatap wajahmu
tenggelam dan beranang dalam tatap mata sayumu
tersedai pada kehangatan kata yang terucap darimu

namun kini semuanya membeku
diam membisu
lukiskan rinduku
di tiap napasku
ketika waktu itu: kau pergi dan kita berpisah
di bawah remang di pusar gamang
yang tersisa hanyalah sebaris kenangan
antara kau, aku, dan gelap malam

namun aku tetap berdiri sembari bertanya kepada ragu
tentang nyata selambai dingin yang kausuguhkan padaku
aku menunggumu
pada gemericik nadi yang kusimpan di saku batinku

(telah ditampilkan dalam Bedah Puisi WR Edisi 15 Februari 2012)

0 comments:

Post a Comment

Followers