MENCUMBU SUNYI PETA HATI

Mataku menerokah ke angkasa bertaut gemintang yang bersinar
Entahlah dengan dirimu! Apakah kau juga sedang meratapi langit?
Nyiur hembusan malam membelai rayuan pepohonan di teras rumahku
Cukuplah aku dan hatiku yang tahu bahwa diriku bergejolak cinta
Ucap serapah jangkrik mengusik gurat hatiku yang gamang
Mataku yang hambar terlihat di sendu mala mini!
Belati hati! Jemputlah diriku di batas penantian.
Ungkapkanlah segala asa yang terselip dalam keeping hatimu
Sungguh aku menantikan kejujuranmu!
Untuk kubuktikan dalam persidangan waktu kelak
Namun kau juga perlu tahu akan kegetiran perasaanku
Yang kian membuncah digamang kesepian
Ini membuat diriku pedih bergelut resah
Pikirkanlah itu pangeran!
Entah kapan aku akan menerima detik waktu yang berdecak harap
Tiap jam, menit, detik, ia selalu membisikkan kegamangan di telingaku
Apakah itu dirimu yang mencumbu sunyi dipeta hati?
Haruskah  aku buktikan dengan kenyataan pelik?
Ataukah hanya berharap dalam kacamata masa depan?
Tidakkah kau tahu wahai belatiku?
Inilah kegamangan peta hatiku selama ini.



Ditulis oleh : Ayuu Feat Ayuu
Jakarta, 12 Mei 2011  ;  21:38 WIB
Category: 0 comments

0 comments:

Post a Comment

Followers