sajak Om Dompet
Terbuku malu warisan malam ini.
Manakala kuncup-kuncup mimpi merekahkan kelihaiannya.
Kupasrahkan laju ruhku.
Berkabut lena.
Rencana-rencana terbungkus waktu.
Seharum cinta kini kubersandar samar.
Menari liku antara bertahan dan terbangun.
Kaulenakan mataku di tengah-tengah pijar.
Penguasa sukma kini sedang terjaga.
Sayup bertaut jiwaku yang berhasil terbelalak.
Masih kuat mengingat perjalanan berkabut sesaat tadi.
Hanya saja terabaikan kembali.
Hendak hati melakoni sepi.
Di luar sana kausiapkan runding-runcing terik.
Masih di balik sana.
Namun kabut lena masih merayu melelapkan.
Entahlah, jika hari ini kumulai menyingkap kabut lena.
Perasaan bergemuruh gentar menyambut.
Percikkan dingin kubasuh sekujur suram.
Bersimpuh teduh di bawah kabut lena.
Agustus, 2011
(telah ditampilkan
dalam Bedah Puisi WR edisi 19 Oktober 2011)
0 comments:
Post a Comment