sajak Hylla Shane Gerhana
di hari lain kemarau akan menyatakan
bukan aku
cuma musim yang kadang singgah
di antara luang dua pertemuan
di kesempatan yang kausebut waktu kering kolam
sedangkan bencana yang kerap mengantui
adalah ledakan keinginan yang tak tercerap akalmu
yang seindah sayap kupu-kupu
ketika kalut datang
kadang jadi api
seperti lelucon yang menertawai nafasmu
kadang jadi air
seperti doa bagi yang sudah mati
di hari lain hujan akan bertanya
di bumi mana aku
akan lennyap
di tepi hutan yan gmenghitam
dan asap kelabu
aku tak pernah lagi singgah
mencium akarmu
mendatangi leluhurmu
sesuatu yang bukan waktu memisahkan perjumpaan kita
dengan masa kecil
dan masa depan anak-anak kita
sesuatu yang bukan laut bersama tubuhku
seperti luka
di hari lain hutan akan bertanya
sesungguhnya
akulah wahyu
yang dipencarkan dan terserak dalam ingatanmu
disangkal dan terabaikan
di setiap gerak harapanmu
pada musim kemarau dan hujan
adalah lanskap airmata
yang mengeras
menjadi sekuntum karma
Hong Kong, 24 Januari 2011
*resiliensi : kemampuan untuk melanjutkan hidup setelah
ditimpa kemalangan atau setelah mengalami tekanan yang berat
(telah ditampilkan
dalam Bedah Puisi WR edisi 05 Oktober 2011)