- Oleh: Revolovers
Ombak mulai berkejaran
Berlari di terik siang
Menuju dermaga kerinduan
Meriakkan mimpi pada debur gelombang
Menjemput jiwaku yang masih berperam
Tentang buihbuih cerita kita
Ceritacerita dari negeri seberang
Yang bertabur sepanjang pantai harapan
Tentang rindu yang jauh
Tentang genangan kesan pada ombak
Tentang merajut harap pada kepak sayap
Tentang nelayan cinta yang mengayuh sampan
Atau menjala cinta di tengah terjangan ombak lautan
Yang kita jelujur dalam tiap harap
Kubaca jejak-jejakmu dalam birunya laut
Biru ... biru ... biru ... hanya percik riak
yang berteriak unjuk warna putih
Berkilau tersiram surya
Berlomba dalam keasrian
Gelombang memecah lagi
Menghempas karang yang kesepian
Berkilatan dalam pandangan
Bilakah semua cerita berakhir
ketika belati lelah menghunjam pikir
Meriakkan resah
Meriakkan rindu yang menggebu
Menenggelamkannya ke dalam palung samudera yang terdalam
Adakah ombak mengerti jejak?
Memahami, tapaktapak yang telah kita ziarahi
Aku hanya dapat mengingat
sebab ombak tak pernah mengizinkan pasir membekasi jejak-jejak
Jejak yang menjebak dalam labirin kenangan
Lalu angin
Membaui asin buih-buih
Namun tergambar jelas di relung hatiku bayang-bayang jejakmu
tiap kali kutatap pasir-pasir yang masih terserak
Yang tak usang walau tersengat zaman
Serak yang mengajakku dalam sesak akanmu
Meninggalkannya terbaring diam bersama pasir yang bisu
Tanya menghardikku apa yang kucari
Saat ombak pun surutkan langkahku padamu
Bersama bulirbulir yang gagu
Hingga jingga menurun memasuki barat
Langkah pun kian berat dalam sekat
Kugapai-gapai harap pada kepakkan sayap dara di cakrawala
Chelonia berbaris rapi menunggu terpaan hangat sang mentari
Menitipkan sebuah penantian pada riuh rendah gelombang
Akankah ombak 'kan setia
Kembali datang membawa seribu asa untuk tegaknya karang nan jauh di tengah laut?
Sedangkan aku terenggah-enggah mendayung sampan cinta ini?
Senja semakin menggeliat
Lalu jejakmu kian semu
Semilir angin pun melambai-lambai memecahkan derai ombak yang sedang bersemayam di ujung penantian
Aku terdampar, gamang di tepian
Kaulah lautan rindu
Lautan rindu yang penuh misteri
Yang tak kan cukup diejawantah melalui larik-larik kata
Sketsa cinta kita, biru
Membekaskan haru
Gunung, bebatuan, membisu
Lara meraung dalam rindu
Sebuah elegi
Aku terpekur menatap buih-buih bermain di kedua kakiku
Lalu tersungkurku dalam kembara hati yang semu
Menyisakan sunyi tergulung ombak kenangan...
Kembang buih
Karang asin
Lagu hembus layar
Terombang ambing sehasta kata
Riuh ombak
Rusuh teriak
Angin bawalah aku
Ke mana kau mau
Mendamparkan diri gulungan ombak yang merindu pesisir
Mendendangkan bayu
Menggulung rindu
Bersamamu
*) Estafet Poetry 04 April 2012 (pengganti bedah puisi)
Tangan
-
*Cerpen Masaditiga*
“Hei. Boleh aku pinjam tanganmu?”
“Untuk apa?”
“Aku ingin makan.”
“Kalau ingin makan, pakai tanganmu sendiri. Tak usah memakai tangan ...
12 years ago
1 comments:
KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor yang AKI
beri 4 angka [9685] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus .
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu KI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka PASANG NOMOR
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA,,di no (((085-321-606-847)))
insya allah anda bisa seperti saya…menang NOMOR 830 JUTA , wassalam.
Post a Comment