Estafet Poetry Edisi 1 Desember 2011

Jalan Kehidupan 

Di setiap titik yang kulalui 
aku mengeja setiap bait kehidupan
merentasi batas cakrawala rasa 
mencari arti yang sempat tercecer 

ada waktu yang berlarian 
kupungut detik demi detik di perjalanan 
meski siang belum menjelang 
kudapat terang sebelum kelam keburu datang 

pada langit yang gulita 
pada angin yang berdesir 
pada dedaunan yang gemerisik 
aku titipkan sekeping mimpi 
berharap ada bejana hatimu 

Cinta-cinta berserak meretak 
pesona bunga hanyalah bara 
sumpah serapah bagaikan ilalang 
kian membakar nafsu durjana 

Duhai jiwa-jiwa nestapa 
janganlah terus bersembunyi luka 
bangkitlah, rengkuh bejana jiwa 
biar nuranimu terisi doa 

Lihatlah,burung terbang menawan 
menari-nari di antara awan 
kepakan sayap, malaikat hati 
merampai doa, ritual suci 

Cahaya mentari berbaur kicaunya 
berbagi cerita indahnya dunia 
melantunkan kidung kidung asmara-Nya 
oh, damainya insan saling mencinta 

Aku tahu ini tak mudah bagiku 
membaca dan mengeja setiap apa yang berlalu dalam hidupku 
sungguh aku butuh waktu 
tuk dapat mengartikan semua itu 

Warna pagi apa yang kau cari 
sementara gemintang masih memberikan cahayanya 
dan hembusan angin masih memberikan damai 
jangan kau hirau tentang asa yang terpanggang 
tapi kau syukuri setiap jeda yang dilalui 

Namun lambaian itu mengarah pada langkahku 
tanpa ragu yang terbiarkan terus berlalu 
aku gapai angan yang hampir kabur 
pada wajahmu menyuluhkan api percayaku 

Jejakku telah tertawan 
di garis waktu hanya kupandang 
tanpa bisa kembali kugenggam 
meski kuulur tangan sepanjang jalan

0 comments:

Post a Comment

Followers